Minggu, 07 Juli 2013

Alergi Bola Mati


Persela Lamongan dalam posisi menguntungkan untuk kembali memetik kemenangan di lanjutan Indonesia Super League (ISL). Meladeni Barito Putra di Stadion Wilis, Madiun, Sabtu (6/7), anak-anak Lamongan lebih diunggulkan untuk menggamit tiga angka,

Kemenangan atas Persiba Balikpapan 5-2 menjadi aspek yang pantas dipertimbangkan. Persela telah kembali ke performa idealnya setelah sempat babak belur di tur Kalimantan. Apalagi jika melihat situasi lawan yang tak begitu menjanjikan usai takluk 0-1 di kandang Persepam Madura United.

Bicara soal taktik di lapangan, uniknya kedua tim menyimpan kekhawatiran yang sama, yakni ancaman dari set piece alias bola mati. Baik Persela dan Barito sama-sama alergi bola mati jika merekam penampilan keduanya di pertandingan lalu. Dua gol ke gawang Persela semuanya dari eksekusi sepak pojok.

Sedangkan Barito juga terhukum tendangan bebas gelandang Persepam Rossy Noprihanis. Layak jika itu menjadi evaluasi terpenting bagi kedua kubu sebelum bertarung nanti. Kubu Persela misalnya, diminta untuk selalu konsentrasi dalam antisipasi set piece lawan.

Beruntungnya bek Persela Roman Golian bakal kembali setelah terkena akumulasi kartu kuning. Paling tidak postur dan kemampuan duel udara pemain asal Slovakia ini sangat dibutuhkan pertahanan Laskar Joko Tingkir untuk menghalau serangan udara lewat bola mati.

“Barito memiliki beberapa pemain berpostur tinggi yang memungkinkan untuk duel udara. Kami sudah mengatur antisipasi terhadap kemungkinan tekanan lawan dengan cara itu. Harus diakui pada pertandingan sebelumnya pertahanan kurang antisipastif terhadap sepak pojok,” terang Didik Ludiyanto, Pelatih Caretaker Persela Lamongan.

Namun Persela juga memiliki keuntungan dalam pemanfaatan set piece. Sejumlah pemain memiliki skill yang cukup untuk melakukan itu, misalnya Gustavo Lopez, Inkyun Oh, serta Han Sang Min. Nama terakhir malah mencetak gol via tendangan bebas apik ke gawang Persiba.

Selain Roman Golian, laga nanti Jimmy Suparno juga sudah bisa merumput setelah absen dengan alasan sama di laga kontra Persiba. Kehadiran Jimmy bakal bisa mempertajam sayap yang sejatinya masih cukup terjaga dengan adanya Zaenal Arifin maupun Fandi Eko Utomo.

“Kualitas Barito cukup bagus karena hanya kalah satu gol di Madura dan bisa mengalahkan Persipura Jayapura. Mereka punya pemain berteknik tinggi seperti Coulibaly Djibril. Jelas kami tak bisa anggap mereka lemah. Jika ingin tiga angka, Persela harus bermain minimal seperti ketika mengalahkan Persiba,” urai Didik.

Sementara, kubu Barito juga mencoba hindari kecolongan lewat tendangan bebas. Kalah satu gol dengan cara seperti itu bagi Barito cukup menyakitkan, apalagi secara performa mereka tidak terlalu buruk di Madura. Di Madiun, Barito mencoba bermain lebih kreatif dan mengimbangi ambisi tuan rumah.

“benar jika dikatakan Persela dalam kondisi lebih baik. Mereka baru saja menang besar atas Persiba dan itu menjadi tantangan bagi kami. Walau tidak bermain di Lamongan, mereka telah membuktikan itu bukan pengaruh. Saya yakin anak-anak bisa minimal mengambil satu angka,” kata Pelatih Barito Putra Salahudin.

Pemain yang bakal menjadi sorotan kubu tamu adalah Gutavol Lopez, Samsul Arif, serta Mario Costas. Salahudin menganggap tiga pemain itu sebagai roh permainan Persela sesungguhnya. Apalagi Gustavo memiliki tendangan akurat, baik saat mengeksekusi tendangan bebas, pojok, maupun memberi umpan kepada rekannya.

Soal permainan, Barito menolak bermain defensif dan akan tetap mengambil kesempatan membobol gawang Khoirul Huda. “Pemanfaatkan serangan balik tetap diterapkan. Tapi bukan berarti kami hanya bertahan. Saya rasa tim ini punya cukup kemampuan untuk mengimbangi Persela,” tandasnya.(kukuh setyawan)

Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk), Taufik Kasrun, Han Sang Min, Roman Golian, Saiful Lewenusa; Jimmy Suparno, Gustavo Lopez, Dhanu Rosade, Inkyun Oh; Samsul Arif, Mario Costas.

Barito Putra (4-4-2):
Dian Agus (gk), Fathul Rahman, Henry Njobi, Daewon Ha, Agus Cima; Rizky Rizal, Mekan Nasirov, Dedi Hartono, Amirul Mukminin; Makan Konate, Coulibaly Djibril.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar